Press Rilis
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Makassar
“KORUPSI MUSUH KEMANUSIAAN”
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Korupsi adalah musuh bersama bagi kemanusiaan khususnya bangsa Indonesia. Betapa tidak, berdasarkan data Political And Economic Risk Consultancy ( PERC) saat ini Indonesia menempati urutan satu sebagai Negara terkorup di kawasan Asia Pasifik. Sementara Transparency International Indonesia (TII) mencatat indeks persepsi korupsi di Indonesia pada tahun 2010 tidak mengalami perubahan dan stagnan dibanding sebelumnya, yakni mencapai 2,8. Indonesia menduduki posisi 110 dari 178 jumlah negara yang disurvei. Di sisi lain, jumlah orang kaya khususnya dari kalangan pejabat meningkat signifikan menjadi sekitar 8,1 persen tahun ini. Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Juni lalu, saat ini ada sekitar 200 ribu warga Indonesia yang menyimpan dana di atas Rp1 miliar di berbagai bank. Tapi jika kita melihat di lampu-lampu merah ternyata masih banyak pengemis dan anak jalanan yang hidup dibawah garis kemiskinan. Disparitas sosial yang sangat ekstrim ini tentu merupakan potens krisis yang sangat besar jika tidak segera di atasi.
Korupsi merupakan salah satu kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang multiple effect, tidak hanya mengancam generasi saat ini akan tetapi turut mempengaruhi masa depan bangsa. Anggaran-angaran untuk rakyat, misalnya anggaran di bidang pendidikan yang bocor masuk ke kantong-kantong para koruptor secara langsung telah menghambat proses pencerdasan dan peningkatan sumber daya manusia. Belum lagi dana-dana dari pajak yang harusnya dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur demi peningatan kualitas kehidupan masyarakat justru di rampok oleh “Gayus-Gayus” yang banyak berkeliaran di institusi pemerintahan. Apa yang kita saksikan di media saat ini misalnya kasus mafia pajak Gayus HP Tambunan hanyalah gunung es yang di dalamnya menyimpan kasus lebih besar.
Pasca otonomi daerah diberlakukan, korupsi tidak hanya menggurita di pemerintah pusat, tetapi junga menjalar ke daerah-daerah. Berdasarkan data yang dihimpun ICW dalam kurun waktu 2004-2010, tercatat sebanyak 147 kepala daerah tersangkut kasus korupsi. Rinciannya, 18 gubernur, 17 walikota, 84 bupati, 1 wakil gubernur, 19 wakil bupati, 8 wakil walikota. Dari ratusan dugaan korupsi tersebut, estimasi total kerugian negara terhadap dugaan korupsi kepala daerah mencapai Rp 4.814.248.597.729. atau kurang lebih 5000 triliyun rupiah.
Belum lagi aparat penegk hikum hingga institusi seperti POLRI, KPK dan Kejaksaan yang sempat dihembus isu penyuapan. Dan jika betul itu terjadi, kepada siapa lagi rakyat berharap. Sementara setali tiga uang para wakil rakyat di senayan juga banyak yang sudah mendekam dirumah pesakitan akibat kasus korupsi ini.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut semakin nampak nyata bahaya laten korupsi. Maka Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Makassar menyerukan: Pertama, kepada masyarakat Indonesia untuk melawan segala bentuk korupsi bahkan hingga yang terkecil sekalipun seperti korupsi waktu. Dan adalah revolusi moralitas yang bisa mewujudkan hal tersebut. Kedua, Meminta aparat penegak hokum khususnya pimpinan KPK dan KAPOLRI untuk segera mengusut tuntas kasus-kasus korupsi yang selama ini belum terselesaikan diantaranya Skandal Bank Century, Kasus Rekening Gendut Polri, Kasus Mafia Pajak, Mafia Peradilan, Penjualan Saham (IPO) Krakatau Stell dan berbagai kasus korupsi lainnya. Ketiga, Meminta kepada Kejaksaan Tinggi Sulsel untuk membersihkan Sulsel dari bahaya laten korupsi. Keempat, mengajak kepada seluruh masyarakat untuk turun kejalan pada hari Kamis tanggal 9 Desember untuk kampanye anti korupsi sebagai bentuk komitmen dalam memerangi korupsi.
Demikian Pernyataan sikap ini kami buat sebagai bentuk keresahan dan kecintaan pada Indonesia dan kemanusiaan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tertanda
PENGURUS KAMMI DAERAH MAKASSAR
Jusman Dalle
(HUMAS)
*Keterangan: KAMMI Daerah Makassar akan melakukan Kampanye Simpatik Anti Korupsi pada hari Kamis,9 Desember 2010 Pukul 09.00 Di Fly Over
0 komentar:
Posting Komentar