LELAKI PECINTA MALAM
Oleh: firosyah al jannah*
(Lelaki Pecinta Malam 1)
Malam menguak tabir masa lalu
Mengintip kisah yang telah terkubur lama di dasar puing rasa yang masih tersisa
Apa kau tahu bahwa aku masih saja meringis merasakan jiwamu yang kian surut?
Lelaki pecinta malam
Masihkah luka bermalam dalam pekatnya jiwamu?
Masihkah puing-puing rasa itu kau simpan di sudut ruang hatimu?
Berpeluh pilu melumat dirimu yang semakin rapuh
Kau mengeluh pada rembulan yang hampir penuh
Lelaki pecinta malam
Kau selalu memilih berteman dengan malam bergumpal awan hitam
Luka, lara, duka kau sambut dengan tangan terbuka
Lelaki pecinta malam
Biarkan rasa melayang ke alam nestapa
Hampa tak berasa
Menjadi hati yang mati rasa
(Lelaki Pecinta Malam 2)
Di sudut ruang berbeda
Dia datang ke dalam ribaanmu, ke dalam dingin, dan heningmu
Mengetuk malam tersedu membisu
Tiada tabir yang memisahkan cintanya
Tiada rasa yang tak berbalas untuknya
Lelaki pecinta malam
Berkawan dengan malam-malam kemuliaan
Bersimpuh dalam sujud panjang pada Pemilik Alam Semesta
Akan puing-puing dosa yang bergelimang
Akan maksiat yang menggunung
Akan air mata yang mengalir membahasi relung
Akan diri yang hilang arah tujuan
Akan jiwa yang haus akan ampunan
Lelaki pecinta malam
Dia adalah ruh yang murni bersih yang selalu sadar kepada Allah kembali
Biarkan rasa melayang menangkap kalam-kalam Ilahi
September- 1 November 2010
*Penulis adalah Mahasiswi Pengembangan Wilayah dan Kota Unhas Angkatan 2006
Anggota Humas KAMMDA Makassar
0 komentar:
Posting Komentar