Selasa, 28 Desember 2010

PERNYATAAN SIKAP KAMMI MAKASSAR (SEMUA FIHAK MENAHAN DIRI)

Peringatan Hari Anti Korupsi se Dunia pada Kamis (9/12) sejatinya berlangsung dengan lancar, damai, dan diikat oleh semangat persatuan semua elemen bangsa Indonesia. Betapa tidak, kita telah merasakan dampak praktek korupsi yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebut saja menghancurkan pembangunan, mendestruksi moralitas pejabat, menciptakan disparitas sosial dan berbagai dampak lainnya. Semestinya seluruh elemen bangsa baik rakyat biasa, aparat pemerintah, aparat keamanan, mahasiswa, akademisi, professional, dan semua elemen bangsa turut mendukung pembersihan Indonesia dari praktek koruptor yang dampaknya tidak hanya kita rasakan saat ini, tetapi juga merusak masa depan anak cucu kita. Sangat disayangkan momentum ini tercoreng dengan bentrokan antara mahasiswa dan polisi yang terjadi di Kota Makassar. Seperti yang terjadi di sekitar kampus UMI pada Kamis (9/12) petang. Dan sangat ironi polisi yang seharusnya bertugas menjaga stabilitas keamanan justru memprovokasi dan menjadikan warga masyarakat sebagai tameng. Tidakan ini menjadi api sulut yang bisa menciptakan konflik horizontal dan merugikan semua pihak. Oleh karena ini, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Makassar menyatakan, pertama, mengecam oknum-oknum yang bertindak propokativ sehingga bisa mengakibatkan chaos massal. Kedua, meminta Kapolda Sulselbar untuk menahan anggotanya dan menjalankan peran sebagai pengayom dan penjaga stabilitas masyarakat. Ketiga, meminta kepada rekan-rekan mahasiswa untuk tidak terprovokasi oleh ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab serta tetap focus pada agenda perjuangan.

(HUMAS KAMMI DAERAH MAKASSAR)

0 komentar:

Posting Komentar